SEJARAH FUTSAL INDONESIA
Sejarah perkembangan futsal Indonesia jika
dibandingkan Negara Amerika Latin, Eropa dan Asia termasuk sangat terlambat,
bahkan jika di bandingkan dengan Negara tetangga Malaysia atau Thailand. Meski
anak negeri (Alm) Wandy Batangtaris telah duduk di Komite Futsal FIFA sejak
1997, namun futsal baru berkembang tahun 2005. Hal ini ditengarai
ketidakmampuan melihat peluang para pengurus PSSI dan pengusaha. Berikut ini
nama-nama pelopor dan pengembang futsal di Indonesia:
(ALM) Wandy Batangtaris (25 Maret 1942 – 15 Juni 2010). |
Beliau ialah Anggota Komite Futsal FIFA dan Ketua
Komisi Hubungan Luar Negeri PSSI Era Bapak Azwar Anas sekaligus Anggota Komite
Keuangan AFC (tahun 1997 – 2001), beliau menerima tawaran untuk
duduk di Komite Futsal FIFA karena yakin Futsal
memiliki potensi dan prospek yang baik. Beliau adalah satu dari tiga wakil
Negara Asia di Komite Futsal FIFA yaitu Junji Ogura (Jepang)
dan Richard King Lai (Guam). Jasanya paling menonjol terhadap futsal
adalah upaya mendorong PSSI agar mengembangkan futsal, diantaranya pengadaan
bola futsal dan bahan lapangan futsal – yang pada saat itu tentu bukanlah
perkara mudah – serta memperkenalkan aturan main (rule of the game) dan pedoman
bermain futsal kepada pihak-pihak terkait di Indonersia.
(ALM) Ronny Pattinasarani.
Beliaulah yang disebut pelopor futsal di Indonesia,
karena beliau pelatih dan tokoh lapangan, berbeda dengan Alm. Wandy Batangtaris
yang berada di wilayah kepengurusan dan organisasi. Setelah mendapatkan perintah
dari PSSI mengikuti Coacing Clinic Futsal di Malaysia tahun 2000, beliau
menyebarluaskan futsal ke berbagai kalangan, termasuk SSB dan pemain Timnas
sepakbola.
Kenangan teruniknya adalah ketika membawa bola merk
luar negeri, karena penasaran dia membawa ke tukang pembuat bola dan
membelahnya. Karena bola futsal bersifat khusus dan tidak boleh terlalu membal,
benar saja bola itu ada lapisan peredam pantul. Sejak itu kami mengimpor bahan
tersebut agar kita bisa memproduksi bola futsal sendiri. Dengan posisi sebagai
Coach Nasional maka futsal cepat ditularkan kepada para pemain sepakbola, salah
satunya Fachri Husaini. Oh ya, dalam perjuangannya beliau juga dibantu
oleh teman sejawatnya tiga serangkai yaitu Cepi S. Husada,Abi
Hasantoso dan Budiarto Shambazy
Justinus Lhaksana. |
Beliau adalah pelatih
Timnas Futsal Indonesia (2004 – 2005), pernah tinggal di Belanda selama 15
tahun dan pemegang sertifikat kepelatihan futsal KNVB (asosiasi sepakbola
Belanda) dan berhak melatih level Divisi Utama di Belanda. Meski sempat
diragukan kemampuannya dalam melatih Timnas, namun kala
itu timnas Indonesia berhasil mengalahkan Malaysia
yang saat itu sulit
dikalahkan. Pada masanya peringkat Futsal Indonesia
bercokol di urutan 29 Dunia (tahun 2012 berada di peringkat 47).
Tentu saja banyak tokoh lain yang ikut membantu
perkembangan futsal di Tanah air dari sisi organisasi misalnya ada
nama-nama: Ronny Pangemanan (ketua Departemen Futsal PSSI
2004), Trimedya Panjaitan dan Gusti Randa(Ketum dan Waketum POFI
– Persatuan Olahraga Futsal Indonesia, 2003), meski organisasi ini menginduk
kepada AMF bukan FIFA, namun jasanya patut dicatat. Ada juga Abi
Hasantoso, Anggota Tim Pengembangan Futsal. Sementara dari kalangan wasit
tercatat nama-nama; Puji Suprayitno, Anang Suryana dan Puja
Negara.
Dari sisi Event Organizer ada nama Andi
Zamzami (Difamata) dengan even Inspiro Futsal Championship 2003 danDSFL
(Djarum Super Futsal League) 2004, sementara ajang resmi PSSI diberi
nama Biangbola (2004), pesertanya dari berbagai perusahaan dan
juaranya adalah TVRI. Sementara tak ketinggalan para tokoh wanita pengembang
futsal, diantaranya; Maya Virca (Biangbola Sport Management)
dan Vivin C. Sungkono (Direktur Teknik Timnas Futsal Wanita dan
pemilik V-sport).
Dari kalangan Event Organizer ada nama Andi
Zamzami (Difamata) dengan even Inspiro Futsal Championship 2003dan DSFL
(Djarum Super Futsal League) 2004, PEFI (Piala Emas Futsal Indonesia) dan LIFUMA
(Liga Futsal Mahasiswa),dan disisi lain ajang resmi PSSI diberi nama Biangbola (2004),
pesertanya dari berbagai perusahaan dan juaranya adalah TVRI. Sementara tak
ketinggalan para tokoh wanita pengembang futsal, diantaranya; Maya
Virca (Biangbola Sport Management) dan Vivin C.
Sungkono, Direktur Teknik Timnas Futsal Wanita dan pemilik V-sport,
pelopor LIFUMI (Liga Futsal Mahasiswi) serta
penggerak LFWI (Liga Futsal Wanita Indonesia)
Catatan Khusus diberikan kepada kalangan selebritis
yang berjuang mengibarkan bendera Futsal Indonesia, diantaranya
(Alm) Adjie Massaid (AMFC), (Alm) Ricky Jo (Ricky Johannes)
presenter sepakbola, olahraga dan futsal, Tio Nugroho (BFN)
dan Darius Sinatrya (Kit Futsalismo)
Demikianlah beberapa tokoh pengembang futsal di
Indonesia, tanpa mengurangi rasa hormat dengan tokoh lain yang tak tertulis
disini, penulis menanggap beliau-beliau adalah Generasi Pertama Pelopor
Futsal Indonesia (rentang waktu tahun 1998 sampai 2010) meski tentu saja
hingga tahun ini (2013) yang masih hidup tetap terus bekerja dan berkarya demi
Kemajuan Futsal Indonesia
Daftar Pustaka
No comments:
Post a Comment